sunarni

Rasa Peduli Belum Punah Seratus Persen

Dalam perjalanan menuju kota Bogor dengan kereta api ada sesuatu yg membuat hatiku bergetar. Gerbong kereta jabodetabek penuh sesak, ditambah suara bising membuat suasana semakin panas. Setiap stasiun perjalanan ini terasa amat lama karena setiap stasiun berhenti. Yg membuat saya trenyuh ditengah hiruk pikuk kota Jakarta masi ada rasa peduli diatas gerbong kereta yg penuh sesak. Pada setiap pemberhentian selalu ada penumpang naik maupun turun. Setiap ada perempuan naik dan tidak dapat tempat duduk, maka penumpang laki-laki berdiri. Saya berfikir ohh bagus dan wajar karena dia lebih muda, memang harus begitu etikanya . Sampailah di stadiun Manggarai kereta berhenti, ada penumpang naik seorang ibu dengan menggendong anak kecil plus barang bawaan yang cukup banyak. Saya perhatikan dan sekedar membantu menata barang. Si ibu itu gak dapat tempat duduk, seorang kakek yg berdiri saja tidak tegak dia merelakan kursinya untuk si ibu tadi. Sang kakek berdiri hingga stasiun Bogor jarak yang masih cukup jauh. Dalam hati saya bangga kultur bangsa kita masih membanggakan, belum hilang seratus persen. Semoga karakter peduli simpati, empati ini semakin kental , terutama bagi para remaja ygnanti akan menggantikan tongkat esrafet kepemimpinan di negara tercinta